MAKALAH
PSIKOLOGI MASA
TUA
Makalah Ini
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
: Psikologi Perkembangan
Disusun oleh :
Anik Rosyidah
FZK (13.61.0001)
Arfiatun
(14.61.0004)
Dwi Ari Riyana
(14.61.0026)
Miftakhul
Jannah (13.61.0010)
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS
DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI (UNDARIS)
2014 M.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Setiap manusia pasti mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai menjadi tuaUsia tua adalah
periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana
seseorang telah beranjak jauh dari periode dahulu yang lebih menyenangkan atau
beranjak dari waktu yang penuh manfaat.
Usia enampuluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia
madya dan usia lanjut (Hurlock, 1999). Menjadi tua merupakan suatu proses
alamiah yang berkesinambungan terus menerus sejak lahir ke dunia karena tidak
terjadi secara tiba – tiba. Masa tua tidak dapat direncanakan dan ditata sesuai
keinginan. Pada usia lanjut usia terjadi penurunan aspek fisik maupun aspek psikis,
ulasan lebih lanjut tentang masa tua akan dibahas dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa Pengertian Masa Tua?
2. Apa Saja Ciri-ciri Masa Tua?
3.
Bagaimana Perubahan Fisik, kognitif, motorik, psikososial, spiritual pada
Masa Tua?
4. Bagaimana Orang Tua Menghadapi Kematian
Sendiri?
5. Bagaimana Solusi permasalahan?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan
dari rumusan masalah tersebut, yaitu :
1. Untuk
Mengetahui Apa Yang Dimaksud Masa Tua
2. Untuk
Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri Masa Tua
3. Untuk
Mengetahui Perubahan Fisik, kognitif, motorik & psikososial, emosional, dan
spiritual Pada Masa Tua
4. Untuk
Mengetahui Orang Tua Saat Menghadapi Kematian
5. Untuk
Mengetahui Solusi Permasalahan Perkembangan Masa Tua
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MASA TUA
Terlepas dari
perbedaan dalam penentuan waktu dimulainya status kedewasaan tersebut, pada
umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan
berlangsung sampai sekitar usia 40 – 45, dan pertengahan masa dewasa
berlangsung dari sekitar usia 40 -45 sampai sekitar usia 65 tahun, serta masa
dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai
meninggal (Feldman, 1996).
Freud
(Bischof:1976), seseorang dikatakan tua/dewasa apabila orang itu bertanggung
jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan cinta yang telah diikrarkan khususnya
kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa seseorang dikatakan
dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku,
pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari.
Menurut
Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa
dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
Badan
kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses
penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.
Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan
segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia
menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia
(elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua
(very old) diatas 90 tahun.
Dari beberapa
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa masa tua adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dariumur enam puluh tahun
sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun.Proses menua (lansia) ini merupakan proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik.
B.
CIRI-CIRI MASA
TUA
Menurut
Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia,
yaitu :
·
Usia lanjut merupakan periode
kemunduran, Penurunan Fisik pada anggota tubuh tersebut meliputi:
Kulitnya
semakin keriput dan mengkerut sehingga tampak kering. Sudah tidak mempunyai
gigi sehingga merubah bentuk mulut, sehingga banyak orang yang lanjut usia yang
memakai gigi palsu, bahkan karena ekonomi yang tidak mendukung menyebabkan
mereka para lansia tidak memakai gigi palsu. Pipi mengkerut dan terlihat
longgar dan kempot. Tumbuh uban pada seluruh rambut dan rambut semakin menipis.
Bahu membungkuk. Panggul tampak mengendor dan lebih lebar dibandingkan dengan
waktu sebelumnya. Tangan menjadi kurus kering dan tampak hanya tulang saja
Kuku pada kaki
dan tangan mengeras dan kelihatan kabur
Penglihatan
Terjadi
penurunan penglihatan pada orang lanjut usia. Pada umumnya mereka sudah tidak
mampu lagi membedakan warna dan tidak
dapat melihat pada jarak jauh, pandangan terlihat kabur.Adanya kecamata cukup
membantu penglihatan.
Pendengaran
Orang lanjut
usia kehilangan kemampuan untuk mendengar.Sehingga perlu adanya alat bantu
untuk dapat memudahkan komunikasi.Terkadang kita harus mendekat dengan mereka
untuk berkomunikasi dengan jelas.
Kekuatan
Orang yang
sudah lanjut usia lebih cepat lelah ketika melakukan aktivitas. Cepat kehabisan
tenaga. Tidak bisa melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang banyak.
Kecepatan
Tidak bisa
mengerjakan sesuatu dengan cepat.Sealalu membutuhkan waktu yang lama dalam
menyelesaikan suatu hal.Misalnya didalam berjalan cukup lambat dan kadang
membutuhkan bantuan untuk menuntunya.
Kekakuan
Pada orang
yang lanjut usia cenderung menjadi kagok dan canggung.Sehingga biasanya mereka
tidak mampu memegang sesuatu dengan erat. Kadang apa yang dipegangnya justru
jatuh karen tidak mampu memegang dengan erat.
·
Penurunan mental yang terjadi pada usia lanjut :
Memandang
hidup mereka secara keseluruhan dengan ragu-ragu , suram , putus asa karena
adanya anggapan bahwa jika masa lanjut usia adalah masa dimana terjadi
kemunduran, berpenyakitan, tidak menyenangkan,.
Ingatan orang
berusia lanjut pada umunya lemah dalam mengingat suatu hal. Terutama hal-hal
yang telah lama dipelajari
Orang yang
lanjut usia biasanya bersifat kekanak- kanakan, manja, cerewet dan bawel, dan
ingin selalu diperhatikan.
Keinginan seks
pada orang yang telah lanjut usia pada umumnya telah menurun.
·
Orang lanjut usia memiliki status
kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak
menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat
klise yang jelek terhadap lansia seperti Orang wanita yang telah lanjut usia
digambarkan sebagai orang yang rewel dan jahat
Adanya
stereoitipe bahwa usia lanjut adalah pria dan wanita yang keadan fisik dan
mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalnnya membungkuk dan sulit hidup besama
orang lain.
·
Menua membutuhkan perubahan peran,
Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang lebih muda.
·
Penyesuaian yang buruk pada lansia
·
Ada keinginan untuk menjadi muda
kembali. Mencari segala cara untuk memperlambat penuaan.
C.
PERUBAHAN
FISIK, KOGNITIF, MOTORIK, PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL LANSIA
Perubahan
Fisik
Meliputi
perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya
sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan
tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan
integumen.
A.
Sistem pernafasan pada lansia.
1) Otot
pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
2) Penurunan
aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.
3) Penurunan
aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang
tenang kira kira 500 ml.
4) Alveoli
semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²), Ù
menyebabkan terganggunya prose difusi.
5) Penurunan
oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin,
sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.
6) CO2 pada
arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang lama
kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
7) kemampuan
batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.
B.
Sistem persyarafan.
1) Cepatnya
menurunkan hubungan persyarafan.
2) Lambat
dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
3) Mengecilnya
syaraf panca indera.
4)
Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium
& perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan
terhadap dingin.
C.
Perubahan panca indera yang terjadi
pada lansia.
1) Penglihatan
a) Kornea
lebih berbentuk skeris.
b) Sfingter
pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon
terhadap
sinar.
c) Lensa lebih
suram (kekeruhan pada lensa).
d)
Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya
daya akomodasi.
f) Menurunnya
lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
g) Menurunnya
daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.
2)
Pendengaran.
a)
Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :
Hilangnya
kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara,
antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata
kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
b) Membran
timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadinya
pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.
3) Pengecap
dan penghidu.
a) Menurunnya
kemampuan pengecap.
b) Menurunnya
kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.
4) Peraba.
a) Kemunduran
dalam merasakan sakit.
b) Kemunduran
dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
c). Perubahan
cardiovaskuler pada usia lanjut.
1) Katub
jantung menebal dan menjadi kaku.
2) Kemampuan
jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah berumur 20 tahun. Hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
3) Kehilangan
elastisitas pembuluh darah.
Kurangnya
efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari
tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun
menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).
4) Tekanan
darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal ±
170/95 mmHg ).
c. Sistem
genito urinaria.
1) Ginjal,
Mengecil dan nephron menjadi atr opi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50
%, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang
akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun
proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang
ginjal terhadap glukosa meningkat.
2) Vesika
urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai
200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah
dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
3) Pembesaran
prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
4) Atropi
vulva.
5) Vagina,
Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap
perubahan warna.
6) Daya
sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk
melakukan dan menikmati berjalan terus.
d. Sistem
endokrin / metabolik pada lansia.
1) Produksi
hampir semua hormon menurun.
2) Fungsi
paratiroid dan sekesinya tak berubah.
3) Pituitary,
Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan
berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
4) Menurunnya
aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.
5) Menurunnya
produksi aldosteron.
6) Menurunnya
sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
7) Defisiensi
hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta
kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
e. Perubahan
sistem pencernaan pada usia lanjut.
1) Kehilangan
gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur
30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2) Indera
pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama
rasa manis, asin, asam & pahit.
3) Esofagus
melebar.
4) Lambung,
rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.
5) Peristaltik
lemah & biasanya timbul konstipasi.
6) Fungsi
absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
7) Liver (
hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.
f. Sistem
muskuloskeletal.
1) Tulang
kehilangan densikusnya Ù rapuh.
2) resiko
terjadi fraktur.
3) kyphosis.
4) persendian
besar & menjadi kaku.
5) pada wanita
lansia > resiko fraktur.
6) Pinggang,
lutut & jari pergelangan tangan terbatas.
7) Pada diskus
intervertebralis menipis dan menjadi pendek ( tinggi badan berkurang ).
a. Gerakan
volunter Ù gerakan berlawanan.
b. Gerakan
reflektonik Ù Gerakan diluar kemauan sebagai reaksi terhadap rangsangan pada
lobus.
c. Gerakan
involunter Ù Gerakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu
perangsangan terhadap lobus
d. Gerakan
sekutu Ù Gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas dan
ketangkasan otot volunter.
g. Perubahan
sistem kulit & karingan ikat.
1). Kulit
keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
2). Kulit
kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan
adiposa
3). Kelenjar
kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan
terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
4). Kulit
pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
5). Menurunnya
aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.
6). Kuku pada
jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
7).
Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut
kelabu.
8). Pada
wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
9). Temperatur
tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.
10).
Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
rendahnya akitfitas otot.
11). Perubahan
sistem reproduksi dan kegiatan sexual.
1) Perubahan
sistem reprduksi.
a) selaput
lendir vagina menurun/kering.
b) menciutnya
ovarium dan uterus.
c) atropi
payudara.
d) testis
masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
e) dorongan
sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
2) Kegiatan
sexual.
Sexualitas
adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan
dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan sexual, disini kita
bisa membedakan dalam tiga sisi : 1) fisik, Secara jasmani sikap sexual akan
berfungsi secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan proses
reproduksi, 2) rohani, Secara rohani Ù tertuju pada orang lain sebagai manusia,
dengan tujuan utama bukan untuk kebutuhan kepuasan sexualitas melalui pola pola
yang baku seperti binatang dan 3) sosial, Secara sosial Ù kedekatan dengan
suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu alat yang apling
diharapkan dalammenjalani sexualitas.
Perubahan
kognitif
Ketika lansia
memperlihatkan kemunduran intelektualiatas yang mulai menurun, kemunduran
tersebut juga cenderung mempengaruhi keterbatasan memori tertentu. Misalnya
seseorang yang memasuki masa pensiun, yang tidak menghadapi tantangan-tantangan
penyesuaian intelektual sehubungan dengan masalah pekerjaan, dan di mungkinkan
lebih sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat
beberpa hal, jelas akan mengalami kemunduran memorinya. Menurut Ratner et.al
dalam desmita (20080 penggunaan bermacam-macam strategi penghafalan bagi orang
tua , tidak hanya memungkinkan dapat mencegah kemunduran intelektualitas,
melinkan dapat menigkatkan kekuatan memori pada lansia tersebut.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada
umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai
faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual
lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk
dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan
lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual
mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
Perubahan Motorik
Meliputi hal-hal
yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
Perubahan
Psikososial
Tipe
Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), biasanya tipe ini tidak
banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.
Tipe
Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan
kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
Tipe
Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka
pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka
pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera
bangkit dari kedukaannya.
Tipe
Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki
lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang
tidak diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya
menjadi morat-marit.
Tipe
Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya
terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau
cenderung membuat susah dirinya.
Perubahan
Emosional
Permasalahan
yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan emosional,
adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat
perhatian beliau menjadi sangat besar. Apabila melihat rekan kerja kurang aktif
dalam melakukan pekerjaanya, maka tingkat emosi meningkat, terbukti bahwa
beliau segera menegur rekan kerjanya tersebut agar lebih cekatan. Sering marah
apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering
stress akibat masalah ekonomi yang kurang terpenuhi
Perubahan
Spiritual
Permasalahan
yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan spiritual,
adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai
menurun, merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum
mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan yang cukup
serius.
Perubahan
Mental
Pada usia
diatas 60 tahun, sebagian besar usia lanjut (usila) setidaknya sudah mengalami
satu penyakit medis menahun. dibanding kelompok usia lebih muda, usila lebih
sering menderita radang sendi dan masalah tulang lainnya, darah tinggi dan
masalah jantun, kencing manis, masalah pendengaran dan penglihatan. akibatnya
mereka juga lebih sering pergi ke dokter dan dirawat di rumah sakit,
membutuhkan perawatan jangka panjang, menjadi terbatas mobilitasnya dan
kehilangan kemandiriannya.
Usila juga
dapat mengalami berbagai jenis gangguan jiwa seperti anak muda. berikut
gambaran secara singkat mengenai dua gangguan yang paling sering terjadi pada
usila :
1. Demensia (Pikun)
Suatu penyakit
yang mengakibatkan kerusakan daya ingat, fungsi berpikir, gangguan perilaku dan
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan,
menjaga kebersihan diri dan buang air. keadaan ini merupakan penyakit dan bukan
bagian dari penuaan normal.
2. Depresi
Gangguan pada
suasana perasaan yang ditandai kesedihan berkepanjangan, putus asa, kelelahan,
serta kehilangan minat dan semangat. tidak jarang gejala depresi pada orang tua
tidak terdeteksi karena gejalanya sering disertai gejala somatik (keluhan
sakit-sakit pada badan yang tidak bisa dijelaskan), sementara biasanya pasien
usila mempunyai masalah medis lainnya yang terjadi bersamaan. akan tetapi, bila
dilkukan pemeriksaan psikiatri yang teliti, pada umumnya kondisi depresi dapat
diobati. pemberian terapi kombinasi antara psikoterapi dan obat-obatan saat ini
terbukti efektif untuk mengatasi depresi.
D.
ORANG TUA
DALAM MENGHADAPI KEMATIAN
Selama proses
menuju lanjut usia, individu akan banyak mengalami berbagai kejadian hudup yang
penting (important life event) yang sering dipandang sebagai sesuatu yang
negatif antara lain klimaterium, menopouse-andropouse, sangkar kosong (empty
nest), berbagai kemunduran fisik, pensiun dan kejadian hidup lainnya yang dapat
menyebabkan pemikiran yang negatif. Menutut Hardywinoto dan Setiabudi (1999),
pada lanjut usia akan terjadi kehilangan ganda (triple loss) sekaligus yaitu
kehilangan peran, hambatan kontak sosial dan berkurangnya komitmen.
adapun
sebab-sebab kematian secara umum, yaitu :
1. tua
2. sakit
3. kecelakaan
4. dibunuh
5. bunuh diri
namun sikap
lansia itu sendiri terhadap kematian, yaitu :
1) berakhirnya existensi manusia atas
keadaan yang nyata di dunia
2) putusnya relasi atas sesama manusia di
dunia padahal relasi dengan yang dialam sebrang belum diketahui
3) takut terhadap sang pencipta, terlebih
kalau hati nurani masih terganggu takut kehilangan hal-hal duniawi, seperti
harta, kepemilikan dan kedudukan
E.
SOLUSI
PERMASALAHAN
Berkaitan
dengan masalah yang sering dialami oleh orang yang berusia lanjut dapat di
tempuh melalui hal-hal sebagai berikut :
1. Berhubungan
dengan Kesahatan Lansia ( fisik) :
• Orang yang
telah lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami
berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau macamnya
tergantung dari penyakit yang diderita.
• Pemberian
nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia,misalnya pemberian asupan
gizi yang cukup serta mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber
pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah bertahap.
• Minum air
putih 1.5 – 2 liter, secara teratur
• Olah raga
teratur dan sesuai dengan kapasitas kemampuanya
• Istirahat,
tidur yang cukup
• Minum
suplemen gizi yang diperlukan
• Memeriksa
kesehatan secara teratur
2. Berhubungan
dengan masalah intelektual
Sulit untuk
mengingat atau pikun dapat diatasi pada saat muda dengan hidup sehat, yaitu
dengan cara :
• Jadikan
Olahraga sebagai kebutuhan dan rutinitas harian Anda.
• Hendaknya Anda
membiasakan diri dengan tidur yang cukup.
•
Berhati-hatilah dengan Suplemen penambah daya ingat.
• Kendalikan
rasa stress yang menyelimuti pikiran Anda.
• Segera obati
depresi Anda.
• Hendaknya
Anda selalu mengawasi obat-obatan yang dikonsumsi.
• Cobalah
dengan melakukan permainan yang berhubungan dengan daya ingat.
• Jangan
pernah berhenti untuk terus belajar dan mengasah kemampuan otak
• Hendaknya
Anda berusaha meningkatkan konsentrasi dan memfokuskan pikiran.
• Tumbuhkan
rasa optimis dalam diri Anda.
3. Berhubungan
dengan Emosi :
• Lebih
mendekatkan diri kepada ALLAH dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya.
Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
• Hindari
stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh dan
wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat menyebabkan atau memicu
berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan
lain-lain.
• Tersenyum
dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik secara alami.
Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih disukai orang lain.
Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan juga terbukti memiliki
kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa juga ampuh untuk mengendalikan emosi kita
yang tinggi dan juga untuk melemaskan otak kita dari kelelahan.
• Rekreasi
untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama seminggu maka
dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga kondisi
serta kemampuan.
• Hubungan
antar sesama yang sehat, pertahankan hubungan yang baik dengan keluarga dan
teman-teman, karena hidup sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi
juga harus sehat sosial. Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan
teman-teman dapat membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong
seseorang untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya karena
ingin lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan
disayangi.
4. Berhubungan
dengan Spiritual
• Lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya.
Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
• Intropeksi
terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak beribadah
• Belajar
secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
kajian pustaka yang telah penulis temukan mengenai perkembangan yang terjadi
pada lansia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada Usia
65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau lanjut usia. Usia
tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial
sangat tersebar luas dewasa ini.
2. Orang yang
memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri – ciri khas, diantaranya usia
lanjut merupakan periode kemunduran, orang lanjut usia memiliki status kelompok
minoritas, menua membutuhkan perubahan peran, dan penyesuaian yang buruk pada
lansia
3. Pada lansia
biasanya mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut
adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya lebih
jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya.
4. Pada lansia
terjadi banyak perubahan, diantaranya perkembangan jasmani/fisik, perkembangan
kognitif, motorik, perkembangan emosi, perkembangan spiritual, perubahan
sosial, dan perubahan mental.
5. Lansia
mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan beberapa masalah
dalam kehidupannya, diantaranya pada masalah fisik, intelektual, emosi, dan
spiritual. Misalnya saja dalam hal intelektual, lansia lebih sering mengalami
pikun atau sulit untuk mengingat.
6. Masalah –
masalah pada lansia yang timbul karena perubahan yang terjadi pada lansia dapat
diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan, apalagi kita semua juga akan
mengalami masa – masa ini.
B. Saran
Setelah
penyusun membuat makalah ini, penyusun menjadi tahu tentang perkembangan yang
terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang mengalami kemunduran,
dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh karena itu sebaiknya
sejak muda kita persiapkan dengan sebaik – sebaiknya masa tua kita. Gunakan
masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di masa tua.
DAFTAR
PUSTAKA