MU'JIZAT
•Mu’jizat
diambil dari kata kerja “a’jaza – i’jaz” yang berarti “melemahkan atau menjadikan tidak mampu”
•Menurut
pakar agama Islam, mu’jizat adalah sesuatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang
mengaku nabi sebagai bukti kenabiaanya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa
, tetapi mereka tidak mampu melayani antangan itu.
•Manna’
al-qaththan menefinisikan
امرخارق للعادة مقرون بالتحدى سالم عن المعارضة
“suatu kejadian yang keluar dari
kebiasaan, disertai dengan unsur tantangan, dan tidak akan dapat ditandingi”.
UNSUR-UNSUR
YANG TERDAPAT PADA MU'JIZAT
Menurut
quraish Shihab :
1. Hal
atau peristiwa yang luar biasa (sesuatu yang berada di luar jangkauan sebab
dan akibat yang hukum-hukumnya diketahui secara umum)
2. Terjadi
atau dipaparkan leh seseorang yang
mengaku Nabi.
3.
Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian
4. Tantangan
tersebut tidak mampu atau gagal dilayani (yang ditantang tidak berhasil
melakukan seperti hal yang ditantangkan)
Tantangan
Nabi untuk menandingi Al-Qur’an
ada 3 tahapan tantangan Nabi kepada orang-orang yang tidak pecaya al-qur’an
untuk menandingi al-qur’an
- Mendatangkan semisal al-qur’an secara keseluruhan.
- Mendatangkan sepuluh surat yang menyamai surat-surat yang ada dalam al-qur’an.
- Mendatangkan satu surat saja yang menyamai surat-surat yang ada dalam al-qur’an
MACAM-MACAM MU'JIZAT
- Mu’jizat yang bersifat material inderawi yang tidak kekal (keluarbiaasaannya dapat disaksikan atau dijangkau langsung dengan indra oleh masyarakat tempat Nabi tersebut menyampaikan risalahnya).
- Mu’jizat imaterial, logis dan dapat dibuktikan sepanjang masa
SEGI-SEGI KEMU'JIZATAN AL-QUR'AN
1. Gaya
bahasa (al-qur’an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya,
sehingga membuat kagum, bukan saja orang-orang mu’min tetapi juga orang-orang
kafir)
2. susunan
kalimat (uslub atau gaya bahasa al-qur’an memiliki kwalitas keindahan yang
sangat tinggi, dan di dalam uslub-uslub tersebut terkandung nilai-nilai
istimewa yang tidak akan pernah ada pada ucapan manusia)
3. Hukum
Ilahi yang sempurna (al-qur’an menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma
keutamaan, sopan santun, undang-undang ekonomi politik, sosial dan
kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah)
4.
Ketelitian redaksinya (meliputi jumlah bilangan kata dengan antonimnya, jumlah
keseimbangan kata dengan sinonimnya / makna yang dikandungnya, keseimbangan
antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjukkan kepada
akibatnya, keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan penyebabnya, dan
juga keseimbangan husus seperti kaya yaum, ayyam, jumlah langit, dan basyir)
5. Berita
tentang hal-hal gaib (mu’jizat al-qur’an adalah bahwa di dalamnya banyak sekali
terdapat ungkapan dan keterangan yang rahasianya baru terungkap oleh ilmu
pengetahuan dan sejarah pada ahir abad ini, makna yang terkandung di dalamnya
sama sekali tidak terbayangkan oleh pikiran orang yang hidup pada masa
al-qur’an diturunkan)
6. Isyarat-isyarat ilmiah :
A. Cahaya
matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan merupakn pantulan
B. Kurangnya
oxigen pada ketinggian dapat menyesakkan nafas
C. Perbedaan
sidik jari manusia
D. Aroma /
bau manusia berbeda-beda
E. Masa
penyusuan ideal dan masa kehamilan minimal
F. Adanya
nurani “super ego” dan bawah sadar mansia
G. Yang
merasakan nyeri adalah kulit